Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Buleleng memperkuat perannya sebagai agen perubahan di era digital. Terkini Kwarcab Buleleng melakukan dua terobosan, yaitu pelatihan literasi digital dan peluncuran siniar resmi.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Buleleng, kak Gede Suyasa saat membuka Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Gerakan Pramuka Buleleng di Wantilan Praja Winangun, Kantor Bupati Buleleng, Sabtu (24/5/2025).
Kak Suyasa menjelaskan, Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Pramuka Buleleng kini menyusun kurikulum berbasis kompetensi digital.
Kurikulum diklat akan dikembangkan sebagai respons terhadap maraknya misinformasi dan kasus perundungan di media sosial.
Anggota Pramuka harus mampu membedakan informasi valid dan hoaks. Sekaligus menjadi pionir anti perundungan. Hal itu seharusnya bukan hanya berhenti pada tataran teori, tapi harus dipraktikkan langsung.
“Pelatihan dirancang dengan metode pendidikan berbasis proyek. Menggantikan model ceramah konvensional. Peserta diajak membuat karya kreatif, menganalisis kasus nyata, hingga simulasi mengelola konten media sosial,” jelasnya.
Tak hanya itu, untuk memperluas edukasi ke masyarakat, Pramuka Buleleng akan meluncurkan podcast resmi. Rencananya, kanal podcast ini akan menampilkan narasumber dari pengurus Pramuka tingkat ranting hingga pakar eksternal.
Kontennya beragam, mulai dari aktivitas harian Pramuka, kiat literasi digital, hingga kisah inspiratif anggota. Podcast ini juga menjadi sarana transparansi.
Masyarakat bisa melihat langsung bagaimana Pramuka berkontribusi di tengah tantangan digital. Episode podcast akan tayang di YouTube dan platform media sosial resmi organisasi.
“Langkah ini sekaligus menjadi filter atas konten-konten Pramuka yang beredar. Meski anggota boleh punya akun pribadi, informasi resmi harus melalui saluran terverifikasi agar tidak menimbulkan misinterpretasi,” kata kak Suyasa.
Suyasa menambahkan pengembangan kurikulum dan podcast ini sejalan dengan visi Pramuka sebagai wadah pembentukan karakter yang adaptif. Generasi muda diarahkan tak hanya cerdas teknologi, tetapi juga bijak menggunakannya.
“Literasi digital dan siniar adalah cara kami menjaga relevansi Pramuka di zaman sekarang. Generasi muda saat ini juga sangat perlu diberikan literasi digital yang intensif,” demikian kak Suyasa. (*)
Discussion about this post