Bahaya peredaran dan pengunaan kosmetik palsu menjadi perhatian serius Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sehingga dalam kegiatan sosialisasi yang dilakukan mengandeng Kwarcab Buleleng melalui Pramuka Popa.
Pramuka Peduli Obat dan Pangan (Popa) diberikan sosialisasi berkaitan dengan masalah kosmetik berbahaya oleh Loka BPOM Kabupaten Buleleng, Sabtu (2/11/2019) di Gedung Pramuka Kumarasthana Singaraja dengan melibatkan 30 anggota Pramuka Penegak dan Pandega.
Kepala BPOM Loka Buleleng, Made Ery Bahari Hantana usai membuka kegiatan sosialisasi itu mengatakan, keterlibatan anggota pramuka menjadi hal yang penting didalam penyebaran informasi kepada masyarakat.
“Sehingga kegiatan yang dilakukan dengan memberikan edukasi terhadap berbagai kosmetik yang beredar, utamanya terhadap bahaya kosmetik yang tidak memiliki ijin dapat disebarkan para pramuka termasuk juga mengajak mereka untuk waspada,” ujar Ery B Hantana.
Ketua Harian Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Buleleng, Made Tingkat mengatakan, sosialisasi yang dilakukan Loka BPOM Buleleng lebih melibatkan pramuka puteri yang tidak terlepas dari kosmetik. “Dengan kegiatan ini mereka sejak dini telah mampu mendeteksi atau mengetahui kosmetik yang layak untuk digunakan dan tidak berbahaya,” ujarnya.
Pelaksanaan kegiatan dengan melibatkan pramuka, utamanya generasi milleneal itu dilatarbelakangi adanya pola perdagangan dan perkembangan industri kosmetik saat ini, sehingga BPOM yang memiliki tanggung jawab akan meningkatkan efektivitas pengawasan untuk memastikan kosmetik yang beredar telah memenuhi persyaratan keamanan, manfaat, mutu dan penandaan produk. Pada sisi lain, BPOM juga berperan dalam mengedukasi masyarakat agar mampu memilih dan menggunakan kosmetik yang aman. (bsj)
Discussion about this post